Asal Usul Tembok Besar China
Tembok Besar Cina Sebagai Tujuan Wisata Dunia
Tembok Besar China merupakan salah satu objek wisata utama di Tiongkok, rasanya kurang lengkap jika mengunjungi China tanpa berkunjung ke tempat ini, tembok China merupakan bangunan terpanjang yang pernah dibuat oleh manusia dan konon merupakan satu-satunya objek buatan manusia yang bisa dilihat dari bulan walaupun dibantah oleh NASA, luar biasanya tembok raksasa ini telah dibangun ratusan tahun yang lalu.
Kebanyakan wisatawan datang ke Tembok Besar China berangkat dari pusat kota Beijing dengan berkendara sekitar 2.5 jam, selama perjalanan melewati highway dengan pemandangan kawasan perbukitan yang cukup gersang. Setibanya di kawasan parkir wisatawan akan ditawarkan sejenis surat sertfikat sebagai bukti bahwa wisatawan tersebut pernah berkunjung ke Tembok China, sertifikat ini akan diambil ketika anda pulang dengan membayar sekitar Rp. 60.000, bentuknya cukup unik, terbuat dari lempengan bambu yang diikat dengan benang, mirip dengan surat-surat yang dibuat di zaman dinasti china di masa lampau, lengkap dengan tulisan China dan nama anda yang terukir di atasnya. Dari kawasan parkir ini pengunjung sudah melihat keindahan tembok china.
Terimakasih sudah melihat dan membaca postingan sederhana ini..!
Sejarah Singkat Pembangunan Tembok Besar Cina
Tembok Besar Cina dibangun bertujuan untuk mempertahankan wilayah bangsa Chung Kuo (sebutan bangsa Cina kuno) dari serbuan suku Nomad dari utara. Pada masa Dinasti Qin, dimana saat itu yang berkuasa adalah Kaisar Shih Huang Ti, seorang kaisar besar yang berhasil menyatukan seluruh Cina, berniat untuk meneruskan usaha pembangunan tembok besar yang terbengkalai selama beberapa waktu karena kondisi perang antar kerajaan. Pada tahun 221 SM, Shih Huang Ti memeberi perintah untuk menyambung bangunan tembok yang belum jadi dan melanjutkan rute pembangunannya sejauh 5.000 km.
Sepeninggal era Shih Huang Ti dan digantikan oleh Dinasti Han pada tahun 206-220 M. Pembangunan pada era Dinasti Han menghasilkan perpanjangan bangunan tembok besar sejauh 10.000 km. Tidak hanya berhenti disitu, Tembok Besar mengalami pembangunan kembali pada era Dinasti Ming tahun 1368-1644. Kala ini tembok besar diperkokoh dengan menambahkan batu granit dan batu bara panjang serta dilapisi dengan kapur. Selama berabad-abad lamanya Tembok Besar menjadi benteng pertahanan yang sangat berharga disamping fungsinya sebagai pembatas dari dunia luar serta melindungi hasil pertanian yang terkenal subur.
The Secret Of The Solid Great Wall Of China
One study concluded that one of the most brilliant technical innovations found at that time was the use of sticky rice as a mixture of cement used to build the Great Wall. The glutinous rice used as a mandatory material of cement mixture has an arrangement of substances that allow the lime cement materials used to be many times more adhesive. The mixture of glutinous rice and lime cement is composed of organic and inorganic adhesive material, it is able to bind bricks very closely even weeds can not grow on it. The organic composition contained is amylopectin derived from glutinous and inorganic composition ie calcium carbonate from lime creating a solid microstructure that makes the Great Wall become more stable and has greater mechanical strength.
Video: Warga RI Mau Good Looking, Industri Kosmetik RI Makin Glowing
One of the most famous wonders of the world lies in the Chinese country that we know as the Great Wall of China. The wall built like a castle is the largest building ever made in human history. The size of this wall has a length of 6,350 km across from the Shanhaigun Pass near the bay of Bo Hai in the northeast to Jisayuguan Pass in the northern central part of China. The height reaches 8 meters, then the width of the top 5 meters and the width of the bottom 8 meters. Every 180-270 meters there is a watch tower that is about 12 meters high.
Asal Usul Nasi Jamblang Khas Cirebon
Kota Cirebon dikenal dengan keberagaman kuliner khasnya yang menjadi daya tarik bagi para pengunjung. Salah satu hidangan yang patut dicoba adalah Sega Jamblang atau yang lebih dikenal sebagai nasi Jamblang. Kuliner ini dapat ditemukan di sepanjang jalan Pantura Cirebon, bahkan hingga di pusat Kota Cirebon, baik dalam bentuk restoran maupun tenda di pinggir jalan. Ciri khas dari kuliner tradisional ini terletak pada penggunaan daun jati untuk membungkus nasi, memberikan tekstur nasi yang lezat. Satu porsi nasi biasanya setara dengan satu kepal tangan, dan ukurannya yang kecil membuat pengalaman makan menjadi lebih unik. Untuk menikmatinya, biasanya setidaknya dua bungkus nasi diperlukan, sementara aneka lauk disajikan secara prasmanan.
Great Wall of China as a World Tourism Destination
The Great Wall of China is one of the main tourist attractions in China, it seems incomplete if visiting China without a visit to this place, China's wall is the longest building ever made by humans and purportedly the only man-made object that can be seen from the moon although denied by NASA, this remarkable wall of giants has been built hundreds of years ago.
Most tourists come to the Great Wall of China departing from downtown Beijing by driving about 2.5 hours, during a journey through the highway with views of hilly areas are quite arid. Arriving in the parking area tourists will be offered a kind of certificate as proof that the tourists have ever visited the Wall of China, this certificate will be taken when you go home by paying about $5, the shape is quite unique, made of bamboo plate tied with yarn, similar to the letters made in the dynasty of China in the past, complete with Chinese writing and your name is engraved on it. From this parking area visitors have seen the beauty of china wall.
Thank you for seeing and reading the simple post..!
Salah satu keajaiban dunia yang sangat termasyur terletak di negara cina yang kita kenal dengan sebutan Tembok Besar Cina. Tembok yang dibangun seperti benteng ini merupakan bangunan terbesar yang pernah dibuat dalam sejarah manusia. Ukuran tembok ini memiliki panjang mencapai 6.350 km yang melintang dari Shanhaigun Pass dekat teluk Bo Hai di bagian timur laut hingga Jisayuguan Pass di bagian tengah utara wilayah Cina. Tingginya mencapai 8 meter, lalu lebar bagian atas 5 meter dan lebar bagian bawahnya 8 meter. Setiap 180-270 meter terdapat menara pengintai yang tingginya sekitar 12 meter.
Rahasia Dibalik Kokohnya Tembok Besar Cina
Suatu penelitian yang dilakukan menyimpulkan bahwa salah satu inovasi teknis paling brilian yang ditemukan pada zaman itu adalah penggunaan beras ketan sebagai bahan campuran semen yang digunakan untuk membangun Tembok Besar. Beras ketan yang dijadikan sebagai bahan wajib campuran semen itu memiliki susunan zat yang memungkinkan bahan semen kapur yang digunakan menjadi berkali-kali lipat lebih rekat. Campuran beras ketan dan semen kapur tersebut tersusun dari bahan rekat organik dan anorganik, hal ini sanggup mengikat batu bata sangat erat bahkan rumput liar sekalipun tidak bisa tumbuh diatasnya. Komposisi organik yang dikandung yakni amilopektin yang berasal dari ketan dan komposisi anorganik yakni kalsium karbonat dari kapur menciptakan mikrostruktur padat yang membuat Tembok Besar menjadi lebih stabil serta memiliki kekuatan mekanis yang lebih besar.
Jakarta, CNBC Indonesia - Tembok Besar China atau "The Great Wall of China" adalah salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia yang diklaim melintasi 16 provinsi, kota dan daerah otonom.
Melansir dari China Discovery, hasil catatan dan penyelidikan lapangan mengungkapkan bahwa Tembok Besar China tersebar di 16 provinsi, kota, dan daerah otonom, seperti Shandong, Henan, Hebei, Mongolia Dalam, Shanxi, Shaanxi, Gansu, Liaoning, Ningxia, Beijing, Tianjin, Xinjiang, Heilongjiang, Qinghai, Jilin dan Hubei.Di Negeri Tirai Bambu, Tembok Besar China terkenal dengan nama "Wanli Changcheng" yang memiliki arti "10.000-Leagues Long Wall". Adapun, "Cheng" memiliki arti tembok kota.Menurut laman resmi UNESCO, Tembok Besar China memiliki total panjang lebih dari 20 ribu kilometer. Tembok dimulai dari sisi timur di Shanhaiguan, provinsi Hebei dan berakhir di sisi barat, yakni Jiayuguan, provinsi Gansu.Sebenarnya, apa tujuan dibangunnya Tembok Besar China?Melansir dari History, pada awalnya Tembok Besar China dibangun dengan tujuan untuk melindungi wilayah China di perbatasan utara dari serangan. Sebab, area tempat dibangun Tembok Besar China merupakan lokasi perang dan pertempuran antara bangsa China dengan bangsa lain selama ratusan tahun.Menurut catatan sejarawan, pembangunan Tembok Besar China telah berlangsung sejak 770-476 SM pada periode musim semi dan gugur dan pada periode Warring States sekitar 475-221 SM. Pada saat itu, pembangunan bertujuan sebagai tembok benteng.Pembangunan Tembok Besar China secara resmi diperintahkan oleh kaisar pertama kesatuan Chna sekitar 220 SM, Kaisar Qin Shi Huang. Lalu, bagian paling rumit dan terkenal dari Tembok Besar China dibangun pada masa Dinasti Ming, yakni sekitar 1368-1644.Pada awalnya, sebagian besar dinding Tembok Besar China terbuat dari tanah dan kayu. Di beberapa titik, Tembok Besar China terbuat dari batu bata, granit yang digali, hingga balok marmer. Tembok tersebut terus mengalami perubahan seiring dengan perkembangan teknik bangunan.Pada masa Dinasti Ming, Tembok Besar China dilengkapi dengan menara pengawas dan bangunan tengah yang kini menjadi destinasi favorit para wisatawan.Menurut UNESCO, Tembok Besar China mencerminkan "benturan" dan pertukaran antara peradaban pertanian dan peradaban nomaden pada era China kuno. Selain itu, tembok raksasa ini juga memiliki makna sebagai simbol nasional untuk menjaga keamanan negara dan rakyat China.Tak hanya itu, UNESCO juga menyebut bahwa tembok ini memberikan bukti fisik dari pemikiran strategis politik China yang berpandangan jauh ke depan, kekuatan militer, serta pertahanan nasional yang perkasa dari kekaisaran pusat di China kuno.Tembok Besar China juga disebut merupakan contoh luar biasa dari segi arsitektur, teknologi, dan seni militer China kuno. Maka dari itu, tak heran jika warisan budaya dunia yang diakui leh UNESCO sejak 1987 ini menjadi salah satu destinasi utama para turis yang berlibur ke China.
Saksikan video di bawah ini:
History of the Great Wall of China
The Great Wall of China was built aimed at defending the territory of the Chung Kuo nation (the name of the ancient Chinese) from the Nomad tribal invasion of the north. At the time of the Qin Dynasty, the ruling Emperor Shih Huang Ti, a great emperor who managed to unite the whole of China, intends to continue the construction of the abandoned large wall for some time due to the conditions of war between kingdoms. In the year 221 BC, Shih Huang Ti gave orders to connect the unfinished walls and continue the construction route as far as 5,000 km.
After the reign of Shih Huang Ti and replaced by the Han Dynasty in the year 206-220 M. Development in the Han Dynasty era resulted in the extension of large wall buildings as far as 10,000 km. Not only stopped there, the Great Wall rebuilt during the Ming Dynasty in 1368-1644. At this time the great wall was reinforced by adding granite and long coal and coated with lime. Over the centuries the Great Wall became a valuable fortress besides its function as a barrier from the outside world and protecting well-known agricultural produce.