Arti Dari Warna Indigo
Memiliki kemampuan yang bersifat rasional dan dapat digunakan untuk arah positif
Anak indigo sebagai anak yang sangat rasional, anak indigo juga sering kali mempertanyakan manfaat serta tujuan dari aturan serta perintah yang diberikan oleh orang tua serta guru. Oleh karena itu, anak indigo sering dianggap sebagai anak yang sangat bermasalah serta menentang sistem.
Merupakan individu yang cerdas
Secara akademis, anak indigo tak memiliki masalah dalam memahami pelajaran di sekolah, namun sering kali tak menyukai sekolah karena adanya aturan dan perintah-perintah yang diberikan oleh para guru karena mereka dianggap tidak masuk akal.
The Language Instinct Steven Pinker Karya Steven Pinker
Dalam buku The Language Instinct, Pinker sang penulis mengkritik sejumlah gagasan umum tentang bahasa, misalnya bahwa anak-anak harus diajari untuk menggunakannya, tata bahasa kebanyakan orang buruk, juga kualitas bahasa terus menurun. Dan bahwa jenis fasilitas linguistik yang disediakan oleh suatu bahasa memiliki pengaruh besar pada kemungkinan jangkauan pemikiran seseorang , misalnya beberapa bahasa memiliki kata-kata untuk menggambarkan terang dan gelap, tetapi tidak ada kata untuk warna (hipotesis Sapir–Whorf). Hewan (bukan manusia) pun telah diajari bahasa (seperti bahasa kera besar).
Tanda-Tanda Seseorang Memiliki Kemampuan Indigo
Anak indigo merupakan sebutan bagi seorang anak yang dipercaya punya kemampuan dan karakter yang berbeda dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Selain itu, mereka juga sering dianggap memiliki kemampuan seperti halnya paranormal, misalnya saja dapat memprediksi masa depan atau melihat apa yang tak mampu dilihat oleh para orang biasa.
Tentunya, pola asuh anak yang diterapkan untuk anak dengan kondisi ini pun sangat berbeda. Secara fisik, anak indigo kemudian tidak berbeda dengan anak lainnya, tetapi ada tanda-tanda yang khas kalau seorang anak memiliki kemampuan indigo, antara lain:
Kesulitan Bersosialisasi dengan Orang Lain
Apakah anak kemudian memiliki bakat untuk merasakan aura serta hal-hal yang tak dapat dilihat orang dewasa? Atau apakah anak kemudian merasa canggung secara sosial? Beberapa peneliti kemudian percaya bahwa telah terbentuk suatu konsep New Age mengenai anak indigo untuk dapat membingkai ulang “masalah” psikologis pada masa kanak-kanak, seperti ketergantungan pada teman khayalan.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa anak indigo akan dipandang memiliki kepribadian yang lebih positif serta unik, bukan masalah psikologis. Para peneliti di The Journal of Alternative and Emergent Religions kemudian mengatakan bahwa anak-anak indigo memiliki aura berwarna nila serta kemampuan spiritual yang unik. Anak-anak ini kemudian mengalami kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan kondisi sosial serta sering di diagnosis dengan Attention Deficit Disorder.
Melihat Hal yang Tidak Dapat Dilihat Orang Lain
Ciri anak indigo berikutnya ialah dapat melihat sesuatu, yang tak dapat orang lain lihat. Makhluk fantasi sepertinya tertarik pada keterbukaan anak ini untuk menerima berbagai jenis energi. Kemudian, anak akan berbicara dengan mereka ataupun memberi tahu kepada orang lain tentang apa yang dilihatnya.
Mudah menangkap informasi meskipun belum pernah diajarkan sebelumnya
Kecerdasan atau IQ orang Indigo rata-rata di atas 120. Kelebihan mereka yang tak dimiliki orang biasa ialah kemampuan analisa data secara lebih cepat, luas dan kontinyu. Data-data yang tersebar dan acak ini kemudian akan dikumpulkan dan saling dihubungkan dengan cepat. Kemungkinan hal ini berhubungan dengan kapasitas dan kemampuan proses di otak yang lebih besar dibandingkan dengan orang biasa.
Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.
Zat warna indigo carmine merupakan zat warna biru yang bersifat anionik, memiliki daya adsorpsi yang sangat kuat, serta banyak digunakan dalam industri tekstil jeans dan wool. Zat warna indigo carmine sangat larut dalam air sehingga penggunaan yang tidak tepat dapat mengakibatkan biota air menjadi terganggu. Salah satu cara yang dikembangkan untuk menurunkan kadar warna adalah metode adsorpsi. Adsorpsi merupakan metode yang tepat digunakan karena pengerjaannya sederhana, efisiensi tinggi, dan ramah lingkungan. Silika gel telah dikenal sebagai adsorben yang mempunyai gugus aktif Si-OH dan Si-O-Si sehingga dapat menyerap limbah zat warna. Upaya untuk mendapatkan adsorben yang relatif murah dapat dilakukan dengan cara pemanfaatan limbah abu terbang (fly ash) dari batubara, di mana silika (SiO2) yang terkandung dalam fly ash sebesar 30,25%-36,83%. Namun permasalahan yang terjadi adalah kemampuan adsorpsi silika gel terhadap zat warna anionik. Sehingga perlu memodifikasi muatan permukaan silika gel yang dilakukan dengan menempelkan logam aktif pada permukaan silika gel (impregnasi) agar bersifat lebih elektropositif dan dapat menyerap zat warna anionik. Sampel fly ash (abu terbang) batubara dari PLTU Paiton-Probolinggo dilakukan proses leaching menggunakan H2SO4. Tahap selanjutnya, dilakukan ekstraksi silika dari fly ash menggunakan NaOH dan HCl, kemudian diaging, disaring, dinetralkan, dioven, digerus, diayak dan dikalsinasi. Silika gel yang dihasilkan dimodifikasi muatan permukaannya yang dilakukan dengan cara diimpregnasi dengan aluminium 10% sehingga menghasilkan silika gel terimpregnasi aluminium (SG-Al). Langkah yang dilakukan adalah menambahkan larutan Al(NO3)3.9H2O ke dalam silika gel, kemudian diaduk, disaring, dioven, diayak dan dikalsinasi. Silika gel dan SG-Al yang diperoleh dikarakterisasi dengan FTIR menunjukkan adanya gugus silanol (Si-OH) dan siloksan (Si-O-Si) berturut-turut pada bilangan gelombang 3435,34 cm-1 dan 462,93 cm-1, serta tidak munculnya spektra FTIR pada bilangan gelombang 960 cm-1 karena adanya aluminium yang diimpregnasi. Karakterisasi dengan SEM-EDX menunjukkan morfologi silika gel dan SG-Al yang tidak seragam dengan ukuran 0,13- 0,15 μm serta unsur yang terkandung pada silika gel adalah Si, O, Al dan Na sedangkan pada SG-Al adalah Si, O dan Al. Produk silika gel dan SG-Al dilakukan uji adsorpsi terhadap indigo carmine dengan wariasi pH sistem (1, 2, 3, 5, 7, 9 dan 11) serta variasi konsentrasi (25 ppm, 50 ppm, 100 ppm, 150 ppm, 200 ppm, 250 ppm dan 500 ppm). Silika gel dan SG-Al yang dihasilkan memiliki kemampuan adsorpsi mengikuti model Langmuir dengan nilai kapasitas adsorpsi sebesar 25,907 mg/g dan 41,841 mg/g, kemampuan adsorpsi SG-Al 61,51% lebih baik dibandingkan silika gel tanpa modifikasi.
Nila atau indigo adalah warna pada spektrum yang panjang gelombangnya antara 450 dan 420 nanometer. Cukup sulit mengidentifikasi warna indigo jika hanya menggunakan mata telanjang. Namun dalam colour wheel (roda warna), indigo berada di antara biru dan ungu.
Secara rumus penciptaan warna, indigo bisa dibuat dengan mencampurkan warna biru dan merah. Nama ‘indigo’ sendiri diambil dari nama tumbuhan genus Indigofera (Indigofera tinctoria) yang menghasilkan zat warna ini. Di bidang tekstil, pewarna alami indigo kerap diaplikasikan pada teknik pewarnaan Shibori menggunakan kain-kain berserat alam seperti katun, rayon maupun sutra.
Pigmen unik yang dinamai nila ini diperoleh melalui proses ekstraksi daun tanaman indigofera. Daun diolah menjadi bubuk lalu direbus sampai membentuk cairan kental. Selanjutnya, larutan difermentasi hingga menghasilkan warna biru keunguan yang khas atau disebut nila.
Selama ini, warna indigo selalu diidentiikan dengan celana atau jaket jeans. Tapi, benarkah jeans memang berwarna indigo? Berikut lima fakta menarik tentang warna indigo:
1. Sudah digunakan sejak tahun 300SM
Indigo adalah pewarna kuno yang diperoleh dari woad (Isatis tinctoria) atau indigofera (Indigofera tinctoria). Keduanya merupakan tanaman penghasil warna kebiruan sekaligus obat tradisional. Warna indigo atau nila pertama kali dibuat di India.
Penemuan zat warna indigofera ditemukan di Peradaban Lembah Indus yang diperkirakan berasal dari Zaman Perunggu (3300—1300 SM). Peradaban kuno terbesar ini diketahui dalam sejarah dan puncaknya telah membawa populasi lebih dari 5 juta jiwa.
Para arkeolog sempat menemukan benih empat spesies indigofera berlainan genus di kota Rojdi (2500—1700 SM). Rojdi sendiri adalah pusat regional di wilayah yang kini dikenal sebagai wilayah Gujarat, India. Mereka juga menjumpai sisa kain berwarna biru yang tertanggal 1750 SM di Mohenjo-Daro (sekarang distrik Larkana, Sindt, Pakistan).
2. Dibuat dari tanaman yang berharga
Warna nila biru atau indigo dibuat menggunakan tanaman yang paling berharga di India yaitu Indigofera. Hal itu karena India adalah rumah bagi tanaman Indigofera tinctoria. Bahkan, warna biru yang dihasilkan dinilai lebih berkualitas dibandingkan tanaman indigo asli Eropa.
Tak heran jika sepanjang Abad Pertengahan, India menjadi salah satu produsen pewarna impor termahal dan sangat berharga.
3. Warna indigo dalam budaya Jepang
Warna nila mempunyai tempat istimewa dalam budaya Jepang dan menjadi salah satu pewarna yang paling umum digunakan. Selama Zaman Edo, bangsawan Samurai disana memakai kain berwarna indigo sebagai dalaman baju besi untuk membantu penyembuhan kulit yang terluka. Warna ini pun menjadi sangat identik dengan jepang sehingga dijuluki “japanesse blue”.
4. Indigo Adalah Pewarna Hidup
Pigmen warna indigo alami diperolah dari ekstraksi daun indigofera yang dipanen pada akhir musim panas. Tanaman difermentasi dalam tong besar dan memunculkan buih-buih di permukaan cairan seperti sedang bernafas.
Gelembung tersebut menunjukkan kualitas baik warna nila. Irulah kenapa banyak perajin mengatakan kalau nila adalah pewarna yang hidup.
5. Pewarna Indigo Bukan Biru
Meski identik dengan warna kebiruan, sebenarnya indigo bukan pewarna biru, lho. Saat menerapkan pewarna indigo alami pada kain, warna yang keluar pertama kali adalah hijau. Namun secara perlahan-lahan berubah menjadi biru karena proses oksidasi.
Artinya, tone warna yang dihasilkan tergantung kombinasi faktor kelembaban, suhu dan udara. Itulah kenapa pewarnaan menggunakan bahan ini menghasilkan warna-warna biru yang unik.
6. Diperkenalkan sebagai salah satu warna Pelangi
Indigo pertama kali diperkenalkan sebagai warna yang berdiri sendiri oleh Sir Isaac Newton pada pertengahan abad ke-17. Ketika itu, ia melakukan uji coba untuk membuktikan bahwa cahaya putih berisi spektrum warna penuh.
Dengan bantuan prisma, cahaya putih bisa terbagi menjadi tujuh warna yang akan kembali menjadi putih dengan bantuan prisma lain. Ketujuh warna tersebut dikenal sebagai warna Pelangi yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila (indigo), dan ungu (mejikuhibiniu).
7. Pewarna indigo Menyembuhkan Kulit
Seperti para samurai yang mengenakan lapisan pelindung bewarna nila untuk membantu penyembuhan luka, petani tanaman indigo menemukan sifat menenangkan dan memulihkan dari tumbuhan legendaris ini. Hal itu baru disadari setelah memperhatikan penampilan tangan mereka yang terlihat sehat dan muda. Tanaman Indigofera dihargai karena manfaat anti-inflamasi dan antibakteri serta memberikan efek pemeliharaan jangka panjang untuk kulit sensitif dan psoriasis.
Itu dia 7 fakta unik seputar warna indigo alias nila. Hingga saat ini, banyak orang memperdebatan warna pasti indigo mengingat banyaknya shade yang dihasilkan oleh pewarna indigo saat proses oksidasi. Warna ini juga kerap diidentikkan dengan warna navy dan celana jeans. Namun, akhirnya mereka sepakat bahwa warna indigo lebih banyak mengandung unsur ungu. Sedangkan navy memiliki unsur warna biru yang lebih dominan dan gelap.
Membahas perihal warna indigo alami, satu hal yang terlintas adalah kain shibori. Produk tekstil dengan ciri khas warna nila yang sangat natural selalu memberi kesan tersendiri. Nah, jika Sahabat Bahankain sedang mencari bahan kain untuk membuat aneka produk shibori, Bahankaincom bisa menjadi alternatif terbaik.
Nila atau indigo adalah warna pada spektrum yang panjang gelombangnya antara 450 dan 420 nanometer. Cukup sulit mengidentifikasi warna indigo jika hanya menggunakan mata telanjang. Namun dalam colour wheel (roda warna), indigo berada di antara biru dan ungu.
Secara rumus penciptaan warna, indigo bisa dibuat dengan mencampurkan warna biru dan merah. Nama ‘indigo’ sendiri diambil dari nama tumbuhan genus Indigofera (Indigofera tinctoria) yang menghasilkan zat warna ini. Di bidang tekstil, pewarna alami indigo kerap diaplikasikan pada teknik pewarnaan Shibori menggunakan kain-kain berserat alam seperti katun, rayon maupun sutra.
Pigmen unik yang dinamai nila ini diperoleh melalui proses ekstraksi daun tanaman indigofera. Daun diolah menjadi bubuk lalu direbus sampai membentuk cairan kental. Selanjutnya, larutan difermentasi hingga menghasilkan warna biru keunguan yang khas atau disebut nila.
Selama ini, warna indigo selalu diidentiikan dengan celana atau jaket jeans. Tapi, benarkah jeans memang berwarna indigo? Berikut lima fakta menarik tentang warna indigo:
1. Sudah digunakan sejak tahun 300SM
Indigo adalah pewarna kuno yang diperoleh dari woad (Isatis tinctoria) atau indigofera (Indigofera tinctoria). Keduanya merupakan tanaman penghasil warna kebiruan sekaligus obat tradisional. Warna indigo atau nila pertama kali dibuat di India.
Penemuan zat warna indigofera ditemukan di Peradaban Lembah Indus yang diperkirakan berasal dari Zaman Perunggu (3300—1300 SM). Peradaban kuno terbesar ini diketahui dalam sejarah dan puncaknya telah membawa populasi lebih dari 5 juta jiwa.
Para arkeolog sempat menemukan benih empat spesies indigofera berlainan genus di kota Rojdi (2500—1700 SM). Rojdi sendiri adalah pusat regional di wilayah yang kini dikenal sebagai wilayah Gujarat, India. Mereka juga menjumpai sisa kain berwarna biru yang tertanggal 1750 SM di Mohenjo-Daro (sekarang distrik Larkana, Sindt, Pakistan).
2. Dibuat dari tanaman yang berharga
Warna nila biru atau indigo dibuat menggunakan tanaman yang paling berharga di India yaitu Indigofera. Hal itu karena India adalah rumah bagi tanaman Indigofera tinctoria. Bahkan, warna biru yang dihasilkan dinilai lebih berkualitas dibandingkan tanaman indigo asli Eropa.
Tak heran jika sepanjang Abad Pertengahan, India menjadi salah satu produsen pewarna impor termahal dan sangat berharga.
3. Warna indigo dalam budaya Jepang
Warna nila mempunyai tempat istimewa dalam budaya Jepang dan menjadi salah satu pewarna yang paling umum digunakan. Selama Zaman Edo, bangsawan Samurai disana memakai kain berwarna indigo sebagai dalaman baju besi untuk membantu penyembuhan kulit yang terluka. Warna ini pun menjadi sangat identik dengan jepang sehingga dijuluki “japanesse blue”.
4. Indigo Adalah Pewarna Hidup
Pigmen warna indigo alami diperolah dari ekstraksi daun indigofera yang dipanen pada akhir musim panas. Tanaman difermentasi dalam tong besar dan memunculkan buih-buih di permukaan cairan seperti sedang bernafas.
Gelembung tersebut menunjukkan kualitas baik warna nila. Irulah kenapa banyak perajin mengatakan kalau nila adalah pewarna yang hidup.
5. Pewarna Indigo Bukan Biru
Meski identik dengan warna kebiruan, sebenarnya indigo bukan pewarna biru, lho. Saat menerapkan pewarna indigo alami pada kain, warna yang keluar pertama kali adalah hijau. Namun secara perlahan-lahan berubah menjadi biru karena proses oksidasi.
Artinya, tone warna yang dihasilkan tergantung kombinasi faktor kelembaban, suhu dan udara. Itulah kenapa pewarnaan menggunakan bahan ini menghasilkan warna-warna biru yang unik.
6. Diperkenalkan sebagai salah satu warna Pelangi
Indigo pertama kali diperkenalkan sebagai warna yang berdiri sendiri oleh Sir Isaac Newton pada pertengahan abad ke-17. Ketika itu, ia melakukan uji coba untuk membuktikan bahwa cahaya putih berisi spektrum warna penuh.
Dengan bantuan prisma, cahaya putih bisa terbagi menjadi tujuh warna yang akan kembali menjadi putih dengan bantuan prisma lain. Ketujuh warna tersebut dikenal sebagai warna Pelangi yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila (indigo), dan ungu (mejikuhibiniu).
7. Pewarna indigo Menyembuhkan Kulit
Seperti para samurai yang mengenakan lapisan pelindung bewarna nila untuk membantu penyembuhan luka, petani tanaman indigo menemukan sifat menenangkan dan memulihkan dari tumbuhan legendaris ini. Hal itu baru disadari setelah memperhatikan penampilan tangan mereka yang terlihat sehat dan muda. Tanaman Indigofera dihargai karena manfaat anti-inflamasi dan antibakteri serta memberikan efek pemeliharaan jangka panjang untuk kulit sensitif dan psoriasis.
Itu dia 7 fakta unik seputar warna indigo alias nila. Hingga saat ini, banyak orang memperdebatan warna pasti indigo mengingat banyaknya shade yang dihasilkan oleh pewarna indigo saat proses oksidasi. Warna ini juga kerap diidentikkan dengan warna navy dan celana jeans. Namun, akhirnya mereka sepakat bahwa warna indigo lebih banyak mengandung unsur ungu. Sedangkan navy memiliki unsur warna biru yang lebih dominan dan gelap.
Membahas perihal warna indigo alami, satu hal yang terlintas adalah kain shibori. Produk tekstil dengan ciri khas warna nila yang sangat natural selalu memberi kesan tersendiri. Nah, jika Sahabat Bahankain sedang mencari bahan kain untuk membuat aneka produk shibori, Bahankaincom bisa menjadi alternatif terbaik.
Arti Indigo – Jika bicara tentang indigo mungkin sudah banyak orang yang mengetahuinya. Indigo merupakan suatu kemampuan istimewa yang kemudian dapat dimiliki oleh seseorang. Istilah indigo sendiri pertama kali muncul pada awal tahun 1970 melalui berbagai pembahasan.
Seiring dengan berjalannya waktu, istilah indigo mulai berkembang sekitar tahun 1990-an. Berkembangnya istilah indigo ini banyak disebut di berbagai buku. Selain itu, tidak banyak orang yang mengetahui, apakah seseorang memiliki kemampuan indigo atau tidak.
Ketika seseorang memiliki kemampuan indigo biasanya cenderung lebih memiliki sifat yang menonjol serta berbeda, sehingga mendorong mereka untuk senantiasa lebih aktif. Pada dasarnya, orang-orang yang memiliki indigo dapat diamati melalui beberapa ciri-cirinya.
Untuk mengetahui lebih dalam tentang arti indigo, maka kamu perlu mengetahui tanda-tanda seseorang memiliki indigo dan karakteristik dari indigo. Namun, sebelum membahas itu semua, ada baiknya kalau kita membahas tentang arti indigo terlebih dahulu.
Arti Indigo adalah kemampuan yang pada dasarnya dimiliki oleh seseorang secara unik.Kata indigo sebagai suatu kemampuan seseorang ini berasal dari bahasa Spanyol yang berarti nila.
Secara umum, arti indigo kemudian lebih dikenal luas sebagai salah satu kemampuan luar biasa yang dimiliki oleh seseorang. Namun, pada awalnya istilah indigo ini hanya digunakan pada mereka yang memiliki cakra warna tubuh nila ataupun kombinasi dari ungu serra biru. Cakra warna nila ini sendiri diketahui bertanggung jawab atas seluruh organ dalam suatu rongga kepala. Salah satunya yakni fungsi dari panca indra yang kemudian mampu memberikan tambahan energi pada intuisi serta perasaan.
Maka dari itu, seseorang yang memiliki kemampuan indigo ini dipercaya memiliki kemampuan berpikir yang cepat serta taktis. Jadi, dapat dikatakan bahwa indigo adalah kemampuan yang dapat diamati melalui karakteristik seseorang.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti indigo adalah karakter manusia yang dicirikan dengan kecerdasan dan kemampuan spiritual yang tinggi, seperti dapat melihat masa depan, melakukan telepati, berkomunikasi dengan alam gaib, dan membaca pikiran.
Strategi Pengembangan Otak Karya Conny R Semiawan
Buku ini memberi penjelasan yang menarik mengenai revolusi mental yang dapat dilaksanakan di sekolah serta perwujudannya. Revolusi mental pada hakikatnya menggali nilai-nilai budaya bangsa Indonesia serta mewujudkannya dalam hidup keseharian menuju masyarakat yang beradab (civilized) atau masyarakat madani (civilized society).
Jika kamu ingin mencari buku tentang pengembangan otak, maka bisa mendapatkannya di gramedia.com. Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi #LebihDenganMembaca.
Sumber: Dari berbagai sumber
Mengamati lingkungan baru
Anak indigo ialah anak yang memiliki pengalaman ESP (Extra Sensory Perception) atau kemampuan indera keenam, beberapa kemampuan ESP yang dimiliki oleh anak indigo adalah apparitional phenomena, precognition, dan postcognition. Oleh karena itu, ketika sedang ada di lingkungan yang baru, maka anak indigo akan melakukan pengamatan terlebih dahulu. Lalu, jika lingkungan yang diamati dirasa baik, maka anak indigo kemudian akan merasa cocok dan nyaman.
Anak indigo sering kali mengungkapkan emosi secara lahiriah saat melihat sesuatu yang tak sesuai dengan jalan pikiran mereka. Namun, tak jarang anak indigo kemudian menutup diri dan diam karena merasa lingkungan tak memahami mereka.